NARATIF.ID
  • Beranda
  • News
    • Ficer
  • Indepth
    • Investigasi
  • Editorial
  • Wawancara
  • Opini
No Result
View All Result
NARATIF.ID
  • Beranda
  • News
    • Ficer
  • Indepth
    • Investigasi
  • Editorial
  • Wawancara
  • Opini
No Result
View All Result
NARATIF.ID
No Result
View All Result
Home News

Upaya Mediasi Peristiwa ‘Penghadangan’ Bus Turis Malaysia

FITRI JULIANA by FITRI JULIANA
1 Agustus 2019
in News
Upaya Mediasi Peristiwa ‘Penghadangan’ Bus Turis Malaysia

Proses mediasi natara DPD HPI dan tour travel soal video firal di media sosial yang diduga menghadang bus turis asal Malaysia. Foto Ist

Share on FacebookShare on Twitter

Beberapa hari lalu warga Banda Aceh sempat dihebohkan  dengan sebuah video ‘penghadangan’ bus pariwisata wisatawan asal Malaysia yang sempat viral di beberapa akun media sosial di Aceh yang memunculkan spekulasi dari warganet.

Terkait hal tersebut, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh menggelar pertemuan terbatas dengan sejumlah pihak untuk meluruskan perkara itu, turut dihadiri oleh Dewan Perwakilan Daerah Himpunan Pramuwisata Indonesia (DPD HPI) Aceh dan pihak tour travel.

Ketua DPD HPI Aceh Zainuddin Johan yang hadir dalam pertemuan yang berlangsung di kantor Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Aceh ikut memberikan klarifikasi dan memohon maaf atas beredarnya video tersebut.

“Kami meminta maaf jika ada kesalahpahaman atas kejadian seperti yang ada dalam video tersebut,” ungkap Zainuddin Johan, Rabu (31/7/2019).

Kejadian tersebut  terjadi Minggu (28/7/2019) sekira pukul 11.30 WIB di kawasan objek wisata PLTD Kapal Apung, Banda Aceh.

Berawal dari laporan yang  yang masuk ke HPI Kota Banda Aceh bahwa ada rombongan turis Malaysia berjumlah 31 orang tanpa didampingi tour guide.

Katanya, berdasarkan hasil laporan yang masuk tersebut, akhirnya pengurus HPI Aceh berjumlah 5 orang menemui rombongan tersebut untuk memberikan informasi dan bertemu tour leader di Museum Tsunami. Ternyata ketua rombongan dan bus sudah bergerak menuju PLTD Apung.

Menurutnya, saat menemui rombongan turis dari Malaysia tersebut sempat direkam video oleh HPI Aceh dengan durasi 10 menit dan diunggah ke facebook Himpunan Pramuwisata Aceh (HPI) Aceh. Namun entah bagaimana akhirnya tersebar di akun-akun media sosial secara tidak utuh, melainkan telah dipotong menjadi 2 menit.

“Jadi tidak ada penghadangan seperti yang tersebar di akun-akun media sosial. Pengurus HPI Aceh dengan santun mendatangi bus rombongan sembari memberi salam dan menyampaikan informasi kepada tour leader agar selama berwisata di Aceh menggunakan pemandu wisata yang resmi dan berkompeten,” pungkasnya.

Dari pihak wisatawan Malaysia dan tour leader menyambut positif atas informasi yang disampaikan HPI Aceh.

Suburhan, mewakili Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh Jamaluddin juga memberikan apresiasi atas klarifikasi dari DPD HPI Aceh terkait video yang viral tersebut.

 

“Kami sangat mengapresiasi langkah dari DPD HPI Aceh selaku stakerhoder pariwisata dan pihak travel, dalam hal ini akhirnya bisa duduk bersama untuk memberikan informasi yang jelas sehingga tidak bermunculan lagi spekulasi negatif terhadap pariwisata di Aceh,” sebut Suburhan.

Disbudpar Aceh, kata Suburhan juga mengharapkan masyarakat tidak langsung terpengaruhi dengan sebuah video yang beredar di media sosial tanpa ada klarifikasi.

“Alangkah eloknya saat mendapatkan sebuah informasi baik berupa video atau isu, masyarakat dan pengguna media sosial tidak langsung menghakimi dengan komentar negatif,” sebutnya.

Seluruh stakeholder pariwisata, kata Suburhan, kejadian yang telah terjadi ini semoga menjadi pelajaran penting untuk kemajuan pariwisata Aceh kedepan.

“Kita menghimbau agar seluruh stakeholder pariwisata untuk berkoordinasi terlebih dahulu dengan pihak Disbudpar Aceh dan terus menjalin komunikasi dengan sesama stakeholder dalam memajukan pariwisata Aceh. Kedepan kita harapkan soal pemandu wisata ini juga bisa diatur sehingga bisa membantu kemajuan industri pariwisata,” jelasnya.

Hal yang sama juga disampaikan oleh Faisal, selaku pihak travel yang membawa rombongan wisatawan Malaysia agar adanya komunikasi dan koordinasi antar sesama pelaku wisata.

“Kami mengharapkan kedepan koordinasi lebih ditingkat sesama pelaku wisata atau asosiasi terkait untuk saling berbagi informasi. Jika ada kekhilafan yang dibuat oleh pihak travel mohon maaf dan diingatkan,” ungkap Faisal.[]

Tags: acehbanda acehdisbudparmalaysiapemanduwisata
ADVERTISEMENT

Related Posts

DPRK Banda Aceh Harap Daurah Al-Qur’an Lahirkan Imam Masjid
News

DPRK Banda Aceh Harap Daurah Al-Qur’an Lahirkan Imam Masjid

13 April 2021
34 Nelayan Aceh Ditangkap Di Thailand
Headline

34 Nelayan Aceh Ditangkap Di Thailand

12 April 2021
Lagu Etnik “Lake Bayeun” Ulvazilla Dirilis
Headline

Lagu Etnik “Lake Bayeun” Ulvazilla Dirilis

10 April 2021
Shalat Terawih 50 Persen Dari Kapasitas Bagunan Di DKI
Headline

Shalat Terawih 50 Persen Dari Kapasitas Bagunan Di DKI

10 April 2021
Peringatan HUT TNI AU ke-75 berjalan khidmat di Sabang
News

Peringatan HUT TNI AU ke-75 berjalan khidmat di Sabang

9 April 2021
Menhub Terbitkan Aturan Transportasi Selama Idul fitri
Headline

Menhub Terbitkan Aturan Transportasi Selama Idul fitri

9 April 2021
Next Post
AJI Banda Aceh Minta Polisi Usut Tuntas Pembakaran Rumah Jurnalis

Kebakaran Hebat Terjadi di Bulusema

  • Sampah Menumpuk di Gunung Seulawah Agam

    Sampah Menumpuk di Gunung Seulawah Agam

    470 shares
    Share 188 Tweet 118
  • Ayah Korban Kasus Pemerkosaan Anak Trauma

    472 shares
    Share 189 Tweet 118
  • Air Terjun Suhom untuk Tenaga Listrik

    657 shares
    Share 264 Tweet 164
  • Mengintip Lomba Renang di Banda Aceh

    529 shares
    Share 212 Tweet 132
  • Kisah Duka di Pinto Sa, Tiro

    647 shares
    Share 259 Tweet 162
NARATIF.ID

© 2019.

  • Beranda
  • Indeks
  • Redaksi
  • Kode Etik

No Result
View All Result
  • Beranda
  • News
    • Ficer
  • Indepth
    • Investigasi
  • Editorial
  • Wawancara
  • Opini

© 2019.