Ruang laboratorium kimia milik UPTD Balai Laboratorium Kesehatan dan Pengujian Alat Kesehatan Aceh terbakar usai diguncang gempa. Tampak seluruh pegawai berusaha menyelamatkan diri ke halaman depan gedung tersebut.
Sedangkan petugas Satuan Pengamanan (Satpam) bergegas berusaha untuk memadamkan api. Namun api terus menjalar dan mengalami kesulitan untuk menjinakkan si jago merah.
Tak lama kemudian petugas pemadam kebakaran dan tim PSC 119 Aceh datang untuk membantu memadamkan api. Sementara petugas PSC 119 Aceh memeriksa semua petugas yang sudah berkumpul di titik kumpul.
Itu semua bukan kejadian sebenarnya. Tapi rangkaian simulasi penanggulangan bencana kebakaran di UPTD Balai Laboratorium Kesehatan dan Pengujian Alat Kesehatan.
“Kegiatan ini sebagai antisipasi apabila terjadi gempa dan kebakaran sehingga bisa ditanggulangi sejak dini. Kegiatan ini dilaksanakan secara rutin mininal 1 tahun sekali,” kata Kepala UPTD Hasnani, Jumat (9/11/2019).
Dia menyebutkan dengan adanya simulasi evakuasi bencana gempa bumi, para pegawai diharapkan tidak lagi panik saat bencana tiba. Seluruh pegawai akan terbiasa menuju ke lokasi yang lebih aman.
Ketua pelaksana simulasi, Roni Adhar mengatakan, simulasi tersebut untuk melatih bagaimana peran karyawan Balai Laboratorium Kesehatan dan Pengujian Alat Kesehatan apabila terjadi kebakaran.
“Mereka tidak boleh panik. Harus berusaha keluar untuk selamat,” katanya.
Menurut dia, dalam simulasi karyawan menggunakan alat pemadam api ringan (APAR) yang sudah tersedia di setiap sudut ruangan.
Sebelum simulasi mereka diberi pengetahuan bagaimana cara memadamkan api menggunakan APAR dan karung goni basah.
“Mereka harus tanggap dan tidak perlu panik jika terjadi kebakaran. Melainkan bisa menyelamatkan diri dan menghubungi petugas kebakaran dan ambulans secepatnya,” jelasnya Roni.