Seekor harimau Sumatra (Panthera tigris sumatrae) masuk perangkap Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) di Kota Subulussalam, Aceh. Hewan buas itu sengaja dijebak setelah terlibat konflik dengan masyarakat setempat.
Kepala BKSDA Aceh Agus Arianto Jumat 6 Maret 2020, mengatakan pemasangan perangkap sebagai upaya penyelamatan. Upaya itu dilakukan sejak beberapa pekan lalu.
“Berbagai upaya penyelamatan harimau tersebut sudah kami lakukan, di antaranya patroli, pemasangan kamera, mendatangkan pawang, hingga perangkap,” kata Agus Arianto.
Harimau tersebut masuk perangkap yang dipasang tim BKSDA di Kecamatan Sultan Daulat, Kota Subulussalam. Pemasangan perangkap dilakukan sebagai upaya merespons keresahan masyarakat terhadap satwa dilindungi tersebut.
Setelah masuk perangkap, kata Agus Arianto, selanjutnya harimau sumatra tersebut akan dilepas liarkan ke habitatnya yang jauh dari permukiman dan perkebunan penduduk. Sambil sebelumnya harimau tersebut diteliti dan idntifikasi.
“Nanti kami informasikan detail dan kondisi kesehatan harimau tersebut. Setelah nanti harimau ini dinyatakan sehat, akan dilepas ke habitatnya yang pasti di kawasan lindung,” kata Agus Arianto.
Konflik harimau Sumatera dengan masyarakat kerap terjadi di Subulussalam propinsi Aceh. banyak ternak warga yang di mangsa harimau.
Diberitakan sebelumnya tim Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) dari Banda Aceh mulai memasang perangkap harimau di Desa Singgersing, Kecamatan Sultan Daulat, Kota Subulussalam.
Penangkapan ini dilakukan dengan menggunakan perangkap yang dibawa dari Banda Aceh. Pawang Harimau Carwani ikut turun untuk memasang perangkap guna mengevakuasi harimau tersebut.
warga tidak di ijinkan mendekat ke lokasi penangkapan harimau, karena sisa kawanan harimau lainnya masih berkeliaran di sekitar lokasi tersebut.