SABANG – Pemerintah Kota Sabang mempercepat pelaksanaan pelelangan barang dan jasa yang bersumber dari Dana Otonomi Khusus Aceh (DOKA) 2020, senilai Rp81,8 miliar dalam upaya mempercepat pertumbuhan ekonomi dan akselerasi pembangunan.
“Kita ingin mempercepat peredaran uang di masyarakat. Kita ingin menjaga kestabilan pertumbuhan ekonomi,” kata Asisten II Setda Kota Sabang Kamaruddin.
Dia menyebutkan Walikota Sabang Nazaruddin telah menegaskan bahwa sesuai dengan perintah Gubernur Aceh bahwa DOKA harus sudah ditandatangani kontraknya pada 31 Maret. Oleh karena itu selambat-lambatnya pada 27 Februari sudah mulai dilakukan tender.
“Pak wali telah menegaskan selambat-lambatnya pada 26 Februari semua dokumen pendukung tender sudah diserahkan ke ULP, untuk DOKA porsi kabupaten/kota,” katanya.
Ia menambahkan untuk DOKA 2020, Pemkot Sabang memfokuskan pada percepatan pembangunan infrastruktur guna memberi pelayanan bagi sektor pariwisata, sehingga nantinya akan bermuara pada peningkatan pendapatan asli daerah (PAD).
Kemudian, kata dia, tujuan lain upaya percepatan pelelangan DOKA tersebut juga agar uang lebih cepat berputar daerah, sehingg kalau uang yang beredar di Pulau Weh tersebut pada akhir tahun maka akan terjadi fluktuasi pertumbuhan ekonomi.
“Kalau yang selama ini diakhir tahun (uang beredar). Jadi tujuan kita agar pertumbuhan ekonomi itu berjalan normal, tidak fluktuatif,” katanya.
Kamaruddin juga menyebutkan alokasi DOKA Sabang pada 2020 meningkat ketimbang tahun sebelumnya, yang tercatat sekitar Rp73 miliar. Kata dia, salah satu pengembangan infrastruktur yang dilakukan yang bersumber dari DOKA tahun ini seperti pedestrian jalan.
“Infrastruktur jalan, pariwisata, jalan perkotaan, salah satunya seperti pedestrian jalan Teuku Umar itu,” katanya.
