NARATIF.ID
  • Beranda
  • News
    • Ficer
  • Indepth
    • Investigasi
  • Editorial
  • Wawancara
  • Opini
No Result
View All Result
NARATIF.ID
  • Beranda
  • News
    • Ficer
  • Indepth
    • Investigasi
  • Editorial
  • Wawancara
  • Opini
No Result
View All Result
NARATIF.ID
No Result
View All Result
Home Headline

Pemerintah Aceh Protes Terjemahan Google Bernada Rasisme

Redaksi by Redaksi
29 Oktober 2019
in Headline, News
Koalisi NGO HAM Aceh Akan Somasikan Perusahaan Google
Share on FacebookShare on Twitter
ADVERTISEMENT

Pemerintah Aceh protes terhadap frasa terjemahan google yang bernada rasisme dengan mendatangi langsung kantor Perwakilan Google Indonesia di Pacific Century Place Tower Level 45 SCBD Lot 10,  Jakarta Selatan.

Kedatangan Pemerintah Aceh ke perusahaan raksasa yang didirikan Larry Page dan Sergey Brin itu mempertanyakan terjemahan Google yang dianggap diskriminasi terhadap beberapa terjemahan frasa Aceh. Kasus ini sudah pernah dilaporkan salah satu elemen sipil Aceh beberapa waktu lalu.

Kepala Badan Penghubung Pemerintah Aceh (BPPA), Almuniza Kamal mengatakan, Indonesia memiliki kebudayaan yang Bhineka dalam bangsa ini. Perlu dipahami bahwa, kesalahan Google translate yang menterjemahkan “frasa” Aceh tersebut ke dalam bahasa Melayu menciderai kebhinekaan tersebut.

“Mungkin bagi sebagian masyarakat di luar Aceh kesalahan terjemahan itu tidak penting, namun tidak bagi masyarakat Aceh,” kata Almuniza Kamal, Selasa (29/10/2019).

Menurutnya, isu tersebut sudah mulai liar dan mengejutkan publik Aceh karena sudah mulai dibicarakan mulai dari warung kopi hingga ke tingkat pejabat. Maka dari itu pemerintah Aceh meminta pada pihak perwakilan Google Indonesia untuk memperbaiki sistem terjemahan dari bahasa Aceh ke Bahasa Indonesia dan Melayu.

Google Indonesia juga diminta untuk melakukan koordinasi dengan balai Bahasa Aceh jika melakukan terjemahan. Apa lagi saat ini, sebutnya, sudah ada elemen sipil di Aceh melancarkan protes atas terjemahan yang dinilai diskriminatif itu.

Sementara itu Direktur Koalisi NGO HAM Aceh, Zulfikar Muhammad mengatakan, pendekatan kasus ini adalah rasis yang menurut konvensi internasional tidak boleh terjadi. Karena itu, saat salah satu aktivis Aceh Haekal Afifa menemukan kesalahan terjemahan yang dapat memantik konflik ini ditarik dalam proses legal, dia merasa perlu mendampingi Haekal terkait hal tersebut.

“Pada posisi ini kita sudah baca surat balasan dari Google. Memang secara kewenangan perbaikan tidak ada di sini. Namun menurut prinsip hemat kami secara hukum Indonesia siapapun adalah ujung tombak dari perusahaan tersebut, terlepas dari kewenangan dan fungsinya,” jelas dia.

Dia juga mengatakan sulit untuk memahami cara mesin google terjemahan ini mendeskripsikan Aceh karena polanya tidak statis. Akhirnya, dengan terjadinya hal seperti itu, terjemahan Aceh di google translate membuat ribuan terjemahan yang menjurus kepada hal yang negatif.

“Jadi ini kondisi yang sangat rumit karena Aceh punya sejarah panjang di dunia. penulisan Aceh itu sendiri cukup tinggi di semua literasi dunia. Apalagi bahasa yang diisikan unruk terjemahan hanya tiga bahasa, yakni Jawa, Sunda dan Bali, yang akhirnya membatasi Indonesia yang berbeda-beda budaya dan suku,” jelas dia.

Dia meminta pihak Google translate agar tidak ada sistem saran perbaikan bahasa, melainkan google harus mau turun langsung dan bekerja sama dengan balai bahasa Aceh, misalnya untuk kemudian menterjemahkan bahasa Aceh secara benar.

Head of Government Affairs & Public Policy, Indonesia di Google, Putri R. Alam menyampaikan penyesalan dan permohonan maaf kepada seluruh masyarakat Aceh atas kesalahan dan kekeliruan teknologi translate tersebut.

“Kami di sini hanya perusahaan pendukung saja google translate itu produk dari ELC Google di Amerika Serikat. Tadinya kolega-kolega kami dari google ELC Amerika menghubungi dan mau membantu menjelaskan. Tapi karena berbagai hal, akhirnya kita yang diberikan kepercayaan untuk menyampaikan kekeliruan ini,” jelasnya.

Putri mengatakan, pihaknya berjanji akan memperbaiki sistem tersebut. Sejak awal kasus ini muncul ke permukaan, tambah dia, pihaknya juga sudah membenarkan sistem terjemahan tersebut.[]

Tags: acehgoogle translatepemerintah aceh
ADVERTISEMENT

Related Posts

DPRK Gelar LKPJ Wali Kota Banda Aceh Tahun 2020
News

DPRK Gelar LKPJ Wali Kota Banda Aceh Tahun 2020

20 April 2021
Wali Kota Sabang Serahkan LKPJ 2020
News

Wali Kota Sabang Serahkan LKPJ 2020

20 April 2021
Sembilan Rumah Diterjang Puting Beliung Di Pidie
Headline

Sembilan Rumah Diterjang Puting Beliung Di Pidie

20 April 2021
Gempa Bumi 5,5 Guncang Aceh
Fakta Bicara

Gempa Bumi 5,5 Guncang Aceh

17 April 2021
Dharma Wanita DPRK Banda Aceh Bagikan Takjil
News

Dharma Wanita DPRK Banda Aceh Bagikan Takjil

16 April 2021
Kemendikbud Tunjuk Banda Aceh Sebagai Pelaksanaan OJT
News

Kemendikbud Tunjuk Banda Aceh Sebagai Pelaksanaan OJT

15 April 2021
Next Post
Pesta Sabu di Hermes, 4 Oknum TNI Ditangkap

Penyelundup Sabu Antar Negara Ditembak Mati di Aceh Timur

  • Masjid Apung Pertama di Pangkep Sulsel

    Masjid Apung Pertama di Pangkep Sulsel

    473 shares
    Share 189 Tweet 118
  • Semiskin Orang Aceh, Masih Bisa Santai di Warung Kopi

    636 shares
    Share 254 Tweet 159
  • Gempa Bumi 5,5 Guncang Aceh

    471 shares
    Share 188 Tweet 118
  • Menag RI: Sikap Nabi Berani dengan Kebenaran Harus Diteladani

    743 shares
    Share 297 Tweet 186
  • Mengenal Dahlan Jamaluddin Ketua DPRA 2019-2024

    625 shares
    Share 250 Tweet 156
NARATIF.ID

© 2019.

  • Beranda
  • Indeks
  • Redaksi
  • Kode Etik

No Result
View All Result
  • Beranda
  • News
    • Ficer
  • Indepth
    • Investigasi
  • Editorial
  • Wawancara
  • Opini

© 2019.