NARATIF.ID, Jantho, – Majelis Hakim Mahkamah Syar’iyah (MS) Jantho, Aceh Besar, Provinsi Aceh menjatuhkan hukuman maksimal berupa uqubat cambuk sebanyak 30 kali untuk pelaku ikhtilah.
“Kedua Terdakwa berinisial, ZF dan FM dinyatakan terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah dengan sengaja melakukan jarimah ikhtilath,” kata Ketua Mahkamah Syar’iyah Jantho melalui Humasnya Tgk Murtadha saat dimintai keterangan, Selasa (23/03).
Putusan tersebut dibacakan dalam sidang terbuka untuk umum pada hari Selasa tanggal 23 Meret 2021 di Ruang Sidang Utama Mahkamah Syar’iyah Jantho, oleh Majelis Hakim C-1 yang bersidang.
Ia menambahkan, vonis yang dijatuhkan oleh Majelis Hakim merupakan hukuman maksimal untuk pelaku ikhtilath sebagaimana ketentuan Pasal 25 Qanun Aceh Nomor 6 Tahun 2014 tentang Hukum Jinayat.
“Setiap orang yang dengan sengaja melakukan jarimah ikhtilath, diancam dengan ‘uqubat cambuk paling banyak 30 (tiga puluh) kali atau denda paling banyak 300 (tiga ratus) gram emas murni atau penjara paling lama 30 (tiga puluh) bulan”. Jelas Tgk Murtadha.
Putusan Majelis Hakim tersebut sesuai Pasal 25 Qanun Nomor 6 Tahun 2014, Pertimbangan Mejelis Hakim menjatuhkan uqubat maksimal, karena perilaku yang dilakukan oleh kedua sejoli tersebut sangat meresahkan masyarakat aceh yang kental dengan nilai-nilai islam dan perilaku tersebut tidak menghormati dan mendukung pelaksanaan syariat Islam di Aceh.
“Semoga vonis yang dijatuhkan majelis hakim ini dapat menjadi pelajaran bagi masyarakat, khususnya untuk genarasi muda agar menjaga akhlak dalam pergaulan dan kepada orang tua yang mempunyai anak yang belum menikah, agar dapat menjaga dan mengawasi pergaulan anak-anaknya terlebih dengan lawan jenis,” pesanya.
Lebih lanjut dikatakannya, pengawasan dilukan supaya tidak terjadi hal-hal yang dilarang dalam agama, konon lagi yang dijatuhkan putusan hari ini adalah salah satu mahasiswi fakultas kedokteran di salah Universitas di Banda Aceh.
“Sebagai kaum terpelajar mahasisswa hendaknya menjadi sebagai katalisator penegakan syariat Islam, bukan malah terjebak sebagai terpidana ” harap Tgk Murtadha.
Jarimah Ikhtilath sebagaimana dimaksud Pasal 1 Qanun Nomor 6 Tahun 2014 tentang Hukum Jinayat adalah perbuatan bermesraan seperti bercumbu, bersentuh-sentuhan, berpelukan dan berciuman antara laki-laki dan perempuan yang bukan suami istri dengan kerelaan kedua belah pihak, baik pada tempat tertutup atau terbuka.