NARATIF.ID
  • Beranda
  • News
    • Ficer
  • Indepth
    • Investigasi
  • Editorial
  • Wawancara
  • Opini
No Result
View All Result
NARATIF.ID
  • Beranda
  • News
    • Ficer
  • Indepth
    • Investigasi
  • Editorial
  • Wawancara
  • Opini
No Result
View All Result
NARATIF.ID
No Result
View All Result
Home News

Kemen PPPA : Sinergi Turunkan Stunting di Kepulauan Nias

Redaksi by Redaksi
17 Maret 2021
in News
Kemen PPPA : Sinergi Turunkan Stunting di Kepulauan Nias

Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Bintang Puspayoga mengusap kepada anak dalam gendongan ibunya di Kepulauan Nias, Provinsi Sumatera Utara. (Foto : Dok Biro Hukum dan Humas Kemen PPPA).

Share on FacebookShare on Twitter
ADVERTISEMENT

NARATIIF.ID, – Jakarta – Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Bintang Puspayoga mengajak semua pihak untuk bersinergi menurunkan angka kasus stanting di Kepulauan Nias, Sumatera Utara dan Indonesia secara umum.

 

“Mari bersama dukung upaya pemerintah dalam mencapai target untuk menurunkan stunting sampai 14 persen melalui Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024,” kata Menteri Bintang dalam keterangan persnya, Rabu (17/03).

 

Pernyataan ini disampaikan Menteri Bintang saat mendampingi kunjungan kerja Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy ke beberapa kabupaten di Kepulauan Nias, Provinsi Sumatera Utara.

 

Menteri Bintang bersama Menko PMK beserta jajaran mengunjungi Kabupaten Nias melakukan dialog terkait stunting bersama pendamping desa, Kader Posyandu, Bidan Desa, Penyuluh Lapangan Keluarga Berencana (PLKB), Duta Stunting, Tokoh Adat, dan Pendamping Program Keluarga Harapan (PKH).

 

Dialog dilakukan di Kantor Desa Ononamolo I Bot, Kec. Hiliduho, Kabupaten Nias dan di kantor Desa Umbubalodano, Kecamatan Sitoli Ori, Kabupaten Nias Utara, Provinsi Sumatera Utara.

 

Menteri Bintang menegaskan pemenuhan kebutuhan gizi anak sangat penting dalam semua siklus hidup, terutama pada masa kritis 1.000 hari pertama kehidupan atau sejak dalam kandungan karena akan sangat berpengaruh pada kesehatan di masa depan, keberhasilan dalam pendidikan bahkan berpengaruh pada tingkat ekonomi.

 

Menurutnya, tidak terpenuhinya gizi pada balita akan menyebabkan stunting. Selain berimbas pada tinggi badan, stunting juga memiliki manifestasi jangka panjang. Anak yang mengalami stunting cenderung memiliki kemampuan kognitif dan akademis yang rendah yang berakibat pada rendahnya produktivitas dan rendahnya tingkat pendapatan saat dewasa.

 

Lebih lanjuta katanya, anak dengan status gizi stunting juga memiliki risiko lebih tinggi terhadap penyakit gizi lebih saat dewasa. Bicara tentang stunting tentu tidak terlepas dari kepentingan anak dan perempuan.

 

Untuk mengatasi permasalahan stunting ini, dibutuhkan kerjasama seluruh pihak dan lintas sektor termasuk juga peran dari posyandu sebagai upaya pemenuhan kesehatan berbasis masyarakat khususnya di desa,” ujar Menteri Bintang

 

Menteri Bintang menambahkan pemenuhan gizi juga termasuk dalam Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) ke-2 yaitu “Tanpa Kelaparan” atau “Zero Hunger” dengan mengupayakan ketahanan pangan dan gizi yang baik.

 

Ia menegaskan, penurunan angka stunting telah dinyatakan sebagai program prioritas nasional. Saat ini, pemerintah terus bergerak menata perangkat pelaksanaan percepatan pencegahan stunting dan menyusun Strategi Nasional (Stranas) Percepatan Pencegahan Anak Kerdil (Stunting) 2018-2024.

 

Beberapa target pemerintah terkait dengan stunting yakni menghilangkan kelaparan dan menjamin akses bagi semua orang pada tahun 2030 khususnya pada kategori orang miskin dan mereka yang berada dalam kondisi rentan, termasuk bayi yaitu dengan mengupayakan makanan yang aman, bergizi, dan cukup sepanjang tahun serta menghilangkan segala bentuk kekurangan gizi.

 

Selain itu pemerintah berupaya mencapai target internasional WHA (World Health Assembly) tahun 2025 untuk masalah anak pendek dan kurus di bawah usia 5 tahun dan memenuhi kebutuhan gizi remaja perempuan, ibu hamil dan ibu menyusui, serta lansia.

 

Berdasarkan Profil Kesehatan 2019 Kementerian Kesehatan, persentase balita usia 0-59 bulan menurut status gizi dengan Indeks Berat Badan/Umur menurut provinsi pada tahun 2018 tercatat 13,8 persen balita Indonesia mengalami gizi kurang, sementara 3,9 persennya mengalami gizi buruk dan 3,1 persennya mengalami gizi lebih.

 

Di Provinsi Sumatera Utara, pada 2020 angka gizi kurang dan gizi lebih, lebih rendah dari angka nasional yaitu 11,2 persen dan 2,9 persen. Tetapi, balita yang mengalami gizi buruk lebih banyak, yaitu sebesar 4,2 persen. Berdasarkan data yang dihimpun oleh Kemenko PMK dari Studi Status Gizi Balita Indonesia (SSGBI 2019) menyebutkan kelima kabupaten/kota di Kepulauan Nias menempati posisi kemiskinan tertinggi di Sumatera Utara, hal ini kemudian menjadi salah satu faktor pemicu terjadinya stunting pada balita.

 

Ada pun, angka prevalensi stunting di Kabupaten Nias sebesar 56,21 persen, Nias Selatan sebesar 57 persen, Nias Utara sebesar 26,57 persen, Nias Barat sebesar 43,96 persen, dan Kota Gunungsitoli sebesar 25,92 persen.

 

Sebagai upaya menurunkan angka stunting, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA) menginisiasi uji coba model Kampung Anak Sejahtera pada tahun 2018 – 2019.

 

Model Kampung Anak Sejahtera merupakan program kolaborasi Pemerintah dengan berbagai lintas sektor dalam upaya pemenuhan hak anak atas kesehatan dasar dan kesejahteraan serta pencegahan stunting melalui penguatan peran keluarga, serta peningkatan pengetahuan dan keterampilan akan pengelolaan bahan pangan dan gizi.

 

Pada tahun 2018, uji coba model Kampung Anak Sejahtera dilaksanakan di Desa Selomirah, Kabupaten Magelang; Desa Bulagor, Kabupaten Pandeglang; Desa Cibatok Dua, Kabupaten Bogor; dan Desa Tambak Kalisogo, Kabupaten Sidoarjo.

 

Selanjutnya, pada tahun 2019, uji coba model Kampung Anak Sejahtera dilaksanakan di Desa Mekarsari, Kabupaten Subang; Desa Sendang Sari, Kabupaten Kulonprogo; Desa Tanjunganom, Kabupaten.

 

Adapun tahap awal program, dilakukan proses pemetaan sosial dan potensi ekonomi, serta operasi timbang, yang bertujuan untuk melihat status gizi awal balita dan kondisi sosial dan ekonomi masyarakat yang berkaitan dengan upaya pemenuhan gizi.

 

Dalam kesempatan tersebut, Menteri Bintang juga memberikan paket bantuan spesifik perempuan dan anak dan membagikan masker sebagai upaya pencegahan Covid-19.

 

Kemudian, dilanjutkan dengan melakukan peninjauan ke RSUD dr. M. Thomsen untuk memastikan ketersediaan fasilitas penanganan pasien Covid-19 di Kab. Nias Utara.

 

 

 

Tags: indonesiaKEMEN PMKKemen PPPAKepulauan NiasStantingSumatera Utara.
ADVERTISEMENT

Related Posts

HUT Ke-816 Banda Aceh Momentum Tingkatkan Pengabdian Untuk Masyarakat
News

HUT Ke-816 Banda Aceh Momentum Tingkatkan Pengabdian Untuk Masyarakat

23 April 2021
DPRK Minta Pemko Tindak Pelanggar Imbauan Pemerintah
Headline

DPRK Minta Pemko Tindak Pelanggar Imbauan Pemerintah

23 April 2021
Kota Banda Aceh Diharapkan Terus Berbenah
News

Kota Banda Aceh Diharapkan Terus Berbenah

23 April 2021
DPRK Gelar LKPJ Wali Kota Banda Aceh Tahun 2020
News

DPRK Gelar LKPJ Wali Kota Banda Aceh Tahun 2020

20 April 2021
Wali Kota Sabang Serahkan LKPJ 2020
News

Wali Kota Sabang Serahkan LKPJ 2020

20 April 2021
Sembilan Rumah Diterjang Puting Beliung Di Pidie
Headline

Sembilan Rumah Diterjang Puting Beliung Di Pidie

20 April 2021
Next Post
Menko PMK : Ekstra Atasi Stanting Di Kepulauan Nias 

Menko PMK : Ekstra Atasi Stanting Di Kepulauan Nias 

  • Semiskin Orang Aceh, Masih Bisa Santai di Warung Kopi

    Semiskin Orang Aceh, Masih Bisa Santai di Warung Kopi

    637 shares
    Share 255 Tweet 159
  • Gempa Bumi 5,5 Guncang Aceh

    471 shares
    Share 188 Tweet 118
  • Mengenal Dahlan Jamaluddin Ketua DPRA 2019-2024

    627 shares
    Share 251 Tweet 157
  • Pakar Ungkap Kenapa Aceh Rawan Terjadi Gempa Besar

    511 shares
    Share 204 Tweet 128
  • Air Terjun Suhom untuk Tenaga Listrik

    663 shares
    Share 266 Tweet 165
NARATIF.ID

© 2019.

  • Beranda
  • Indeks
  • Redaksi
  • Kode Etik

No Result
View All Result
  • Beranda
  • News
    • Ficer
  • Indepth
    • Investigasi
  • Editorial
  • Wawancara
  • Opini

© 2019.