Pemerintah bersama masyarakat Kota Sabang ikut mengadakan doa bersama dan tabur bunga di atas Kapal Motor Penyeberangan (KMP) Tanjung Burang untuk mengenang peristiwa tenggelamnya kapal KMP gurita 24 tahun.
Prosesi doa bersama dan penaburan bunga itu digelar oleh pihak PT ASDP Indonesia Ferry (Persero), di titik lokasi peristiwa tenggelamnnya KMP Gurita tersebut.
“Hari ini, tanggal 19 Januari kita mengenang musibah tenggelam Kapal Gurita 24 tahun lalu,” kata Kepala Bagian Umum dan Humas Setda Kota Sabang Bahrul Fikri, Minggu.
Bahrul menyebutkan, warga yang ikut doa bersama merupakan keluarga korban serta para penumpang Kapal KMP Tanjung Burang yang hendak menyebrang dari Pelabuhan Balohan, Sabang tujuan Pelabuhan Ulee-Lheue, Banda Aceh.
Peristiwa tenggelamnya KMP Gurita terjadi di perairan Ujoeng Seuke, Sabang. KMP Gurita bertolak dari Pelabuhan Malahayati menuju Pelabuhan Balohan Sabang pada pukul 18.45 WIB, tanggal 19 Januari 1996.
“Saat itu tiga hari menjelang Bulan Ramadhan,” sebutnya.
KMP Gurita dalam pelayaran tersebut membawa penumpang sebanyak 378 orang. Dalam peristiwa itu hanya 40 orang dapat diselamatkan, kemudian 54 orang ditemukan meninggal dunia.
“Sedangkan 284 orang lainnya dinyatakan hilang. Marilah sejenak kita berdoa kepada para syuhada tenggelamnya kapal KMP Gurita ini, semoga diterima segala amal ibadah dan ditempatkan di sisi Allah SWT,” demikian kata dia.