NARATIF.ID
  • Beranda
  • News
    • Ficer
  • Indepth
    • Investigasi
  • Editorial
  • Wawancara
  • Opini
No Result
View All Result
NARATIF.ID
  • Beranda
  • News
    • Ficer
  • Indepth
    • Investigasi
  • Editorial
  • Wawancara
  • Opini
No Result
View All Result
NARATIF.ID
No Result
View All Result
Home News

Fotografer Lingkungan Pamerkan Potret Hutan Aceh

Redaksi by Redaksi
17 Maret 2021
in News
Fotografer Lingkungan Pamerkan Potret Hutan Aceh

Dua Fotografer Aceh akan menggelar pameran bertajuk 'Hilang Tak Terganti' yang digelar secara daring melalui kanal YouTube Fendra Tryshanie dari, 19-21 Maret 2020.

Share on FacebookShare on Twitter

NARATIF.ID, Banda Aceh – Dua fotografer di Kota Banda Aceh, Aceh, Junaidi Hanafiah dan Zulfan Monika, akan memamerkan potret hutan Aceh yang direkam dalam satu dekade terakhir. Sedikitnya 100 lembar foto ditampilkan dalam pameran bertajuk ‘Hilang Tak Terganti’ yang digelar secara daring melalui kanal YouTube Fendra Tryshanie dari, 19-21 Maret 2020.

 

Foto-foto yang dipamerkan itu direkam Junaidi Hanafiah sejak 2008 dan Zulfan Monika sejak 2007. Keduanya bukan hanya mengabadikan kekayaan dan keberagaman isi hutan Aceh, melainkan juga kerusakan hutan yang makin meningkat dalam beberapa tahun ini. Perburuan satwa dilindungi yang terjadi saban tahun di Aceh juga tidak luput disorot lensa kamera.

 

“Memasuki kawasan-kawasan seperti itu (hutan), selain medan yang berat, juga berbahaya kalau seandainya keberadaan saya sebagai fotografer diketahui perambah atau penambang liar,” ujar jurnalis yang fokus meliput isu lingkungan di Aceh melalui rilis di Banda Aceh, Rabu (17/03).

 

Selama keluar-masuk hutan dalam sedekade ini, Junaidi Hanafiah menuturkan, kerap terkendala akses sulit dan tantangan berat. Misalnya, ketika dia memasuki kawasan hutan yang baru saja dirambah secara liar atau pertambangan ilegal dalam kawasan hutan lindung.

 

Dalam sepuluh tahun ini, tambah Junaidi, banyak perubahan terjadi di hutan Aceh. Misalnya, luas tutupan hutan berkurang dan beberapa jenis satwa kini mulai sulit ditemukan.

 

“Seperti jenis-jenis burung dan satwa yang sangat terancam punah, salah satunya burung murai batu sudah sangat sulit ditemukan di hutan,” tuturnya.

 

Melalui pameran itu, Junaidi ingin memperlihatkan wajah hutan Aceh yang sudah sekarat sehingga membutuhkan kepedulian semua pihak dengan menjadikan perkara lingkungan sebagai isu penting.

 

“Kejahatan lingkungan juga harus menjadi kejahatan yang luar biasa, sama dengan korupsi dan narkoba,” sebutnya.

 

Zulfan Monika merekam tumbuhan dan satwa yang beragam dalam hutan Aceh. Menurutnya, suatu saat keindahan rimba Aceh tersebut bakal hilang seiring maraknya kejahatan lingkungan. Terlebih, ketika memotret dalam hutan, Zulfan kerap berjumpa dengan pemburu.

 

“Dalam hutan, kami seperti berlomba dengan pemburu. Kadang-kadang pada saat menunggu satwa muncul, justru yang datang adalah pemburu. Bahkan, sampai terjadi keributan,” ujar fotografer dari Tropical Society ini.

 

Keberadaan pemburu membuat sejumlah satwa dilindungi makin sulit ditemukan dalam rimba. Zulfan mencontohkan burung rangkong gading yang dulu sering terlihat ketika melintas di jalan yang sisi kiri dan kanannya hutan. Namun, kini suara khas burung itu saja menjadi hal yang sulit ditemukan, bahkan dalam hutan.

 

“Melalui pameran ini kami mencoba menggugah semua pihak untuk menyelamatkan hutan Aceh yang tersisa ini. Kalau ini hilang, bukan hanya Aceh akan kehilangan kekayaan hutannya, melainkan kita juga akan menuai bencana,” kata Zulfan.

 

Zulfan menaruh harapan besar pada Pemerintah Aceh agar punya keinginan merawat hutan Aceh melalui kebijakan. Sementara anak muda Aceh yang bergiat pada bidang multimedia diharapkan ikut merekam kekayaan hutan Aceh.

 

“Harapannya kita punya data lengkap tentang isi hutan Aceh, karena yang hilang di hutan Aceh tidak akan terganti,” demikian sebutnya.

 

 

 

Tags: DLHK.Foto HutanHutan AcehHutan DuniaHutan Indonesiapameran foto
ADVERTISEMENT

Related Posts

DPRK Banda Aceh Harap Daurah Al-Qur’an Lahirkan Imam Masjid
News

DPRK Banda Aceh Harap Daurah Al-Qur’an Lahirkan Imam Masjid

13 April 2021
34 Nelayan Aceh Ditangkap Di Thailand
Headline

34 Nelayan Aceh Ditangkap Di Thailand

12 April 2021
Lagu Etnik “Lake Bayeun” Ulvazilla Dirilis
Headline

Lagu Etnik “Lake Bayeun” Ulvazilla Dirilis

10 April 2021
Shalat Terawih 50 Persen Dari Kapasitas Bagunan Di DKI
Headline

Shalat Terawih 50 Persen Dari Kapasitas Bagunan Di DKI

10 April 2021
Peringatan HUT TNI AU ke-75 berjalan khidmat di Sabang
News

Peringatan HUT TNI AU ke-75 berjalan khidmat di Sabang

9 April 2021
Menhub Terbitkan Aturan Transportasi Selama Idul fitri
Headline

Menhub Terbitkan Aturan Transportasi Selama Idul fitri

9 April 2021
Next Post
Kemen PPPA : Sinergi Turunkan Stunting di Kepulauan Nias

Kemen PPPA : Sinergi Turunkan Stunting di Kepulauan Nias

  • Sampah Menumpuk di Gunung Seulawah Agam

    Sampah Menumpuk di Gunung Seulawah Agam

    471 shares
    Share 188 Tweet 118
  • Mengintip Lomba Renang di Banda Aceh

    530 shares
    Share 212 Tweet 133
  • Tempat Nongkrong Millenials di Panton Labu

    617 shares
    Share 249 Tweet 154
  • Ayah Korban Kasus Pemerkosaan Anak Trauma

    474 shares
    Share 190 Tweet 119
  • Semiskin Orang Aceh, Masih Bisa Santai di Warung Kopi

    630 shares
    Share 252 Tweet 158
NARATIF.ID

© 2019.

  • Beranda
  • Indeks
  • Redaksi
  • Kode Etik

No Result
View All Result
  • Beranda
  • News
    • Ficer
  • Indepth
    • Investigasi
  • Editorial
  • Wawancara
  • Opini

© 2019.