Selama tiga hari terakhir, kabut asap menyelimuti Banda Aceh sehingga membuat beberapa masyarakat khawatir. Namun Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Aceh memastikan kabut asap itu bukan kiriman akibat Kabakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) di Pekanbaru.
Kepala Station Data dan Informasi BMKG Blang Bintang, Aceh, Zakaria menjelaskan, selama tiga hari ini suhu udara relatif dingin berkisar 22-25 derajat celcius. Begitu juga uap air di udara (RH) realtif tinggi antara 90-98 persen. Apa lagi kabut asap tersebut pada pukul 10.00 WIB ke atas kabut sudah mulai menghilang dan bahkan visibity di atas 8 kilometer jarak pandangnya.
“Kabut ini disebut juga dengan istilah mist atau asal kata dari misty, kabut yang diakibatkan uap air yang tipis dengan jarak pandang lebih dari 1 kilometer,” kata Zakaria, Senin (16/9/2019) di Banda Aceh.
Menurutnya, bila kabut asap menyelimuti ditandai dengan suhu udara di atas 26 derajat celcius pagi hari. Begitu juga dengan RH akan turun di bawah 90 persen dan kabutnya akan bertahan hingga sore hari, bahkan bisa berhari-hari bila tidak turun hujan.
“Bila dilihat dari peta sebaran asap yang dikeluarkan oleh BMKG Pusat juga belum sampai asap dari Pekanbaru ke Aceh,” ungkapnya.
Zakaria mengingatkan, sekarang Aceh memasuki masa transisi peralihan dari musim kemarau menuju penghujanan. Serambi Makkah diperkirakan akan lebih banyak diguyur hujan walau belum merata seluruh Aceh.
Meskipun begitu ia meminta kepada masyarakattetap mewaspadai terhadap Karhutla di masa transisi ini, karena cuaca cerah masih berpotensi terjadi di Tanah Rencong.
“Patur juga mewaspadai terhadap Karhutla. Perlu juga saya mengingatkan untuk mempersiapkan diri untuk menghadapi masuknya musim penghujan,” pintanya.
Kata Zakaria, perlu mewaspadai bila musim hujan tiba bancana banjir dan longsor di daerah dataran tinggi. Untuk itu perlu segera menormalisasi sungai untuk bisa mencegah bencana tersebut.
“Segera membersihkan got-got agar air hujan dapat mengalir dengan lancar dan juga bila memungkinkan pekarangan rumah atau perkantoran tidak menutupi dengan menyemen atau mengaspal pekarangannya, dianjurkan menggunakan vapingblok agar sebagian air hujan juga bisa terserap ke dalam tanah,” tutupnya.[]