Balai Konservasi Sumberdaya Alam (BKSDA) Aceh menggelar sosialisasi terkait perlindungan tumbuhan dan satwa dilindungi kepada siswa SMA 1 Lhoknga, Aceh Besar.
Sosialisasi ini merupakan program BKSDA Visit School dalam mengedukasi masyarakat tentang perlindungan tumbuhan dan satwa dilindungi di Indonesia.
Dalam sosialisasi itu, BKSDA juga menghadirkan opsetan harimau sumatra, beruang madu, gading gajah, paruh rangkong, paruh julang emas, enggang papan, dan sisik tringgiling untuk diperlihatkan kepada para siswa.
Dokter Hewan BKSDA Aceh Taing Lubis mengatakan, pemahaman tersebut diberikan agar para siswa bisa memahami tumbuhan dan satwa dilindungi sehingga dilarang untuk dipelihara maupun diperjual belikan.
“Mereka nantinya juga akan menyampaikan kepada masyarakat, juga mengingatkan warga yang memelihara satwa maupun tumbuhan dilindungi,” kata Taing, Sabtu (7/9/2019).
Menurutnya, Aceh merupakan provinsi yang masih menyimpan satwa dilindungi, seperti Orangutan, Rangkong, Badak Sumatra, Tringgiling, Kukang, dan jenis satwa dilindungi lainnya.
SMA 1 Lhoknga dipilih sebagai lokasi edukasi lantaran sudah terlebih dahulu terlibat dalam konservasi penyu, mangrove, perubahan iklim, dan pelestarian trumbu karang.
“Kita tau sekolah ini sudah duluan fokus pada konservasi Penyu. Ini sebagai edukasi tambahan tentang satwa dan tumbuhan kepada siswa,” ungkap Taing.
Sementara itu, Kepala Sekolah SMA 1 Lhoknga Aceh Besar Elly Suzana mengatakan, para siswa sangat antusias terhadap materi yang disampaikan, apalagi mereka sudah duluan berkecimpung didunia konsevasi.
“Kita sudah sering memberikan edukasi kepada siswa tentang perlindungan satwa,” kata Elly.
Pihak sekolah juga akan mengajak para siswa kekantor BKSDA untuk melihat langsung satwa, hal in sesuai kurikulum yang diterapkan disekolah, dimana siswa bukan hanya belajar teori melainkan melihat langsung.