Kota Langsa – Langit tampak gelap, hujan terus menerus menguyur tanpa henti terlihat beberapa warga Desa Lengkong Kota Langsa sibuk menyelamatkan perabotan rumah tangga, Ada yg mengangkut untuk di pindahkan ketempat lain dan ada juga menaruhkan ketempat yg lebih tinggi.
Memasuki bulan Desember curah hujan biasanya tinggi seperti tahun-tahun sebelumnya, masyarakat di beberapa Gampong di kota Langsa diantaranya Lengkong, Sidodadi, Sidorejo, alu dua, Merandeh dan Gampong Jawa baru mulai cemas dan was-was akan banjir.
Pasalnya Gampong tersebut dekat sekali dengan daerah aliran sungai, dan hampir setiap tahun rumah mereka banjir karena luapan sungai.
Tanggul penahan banjir di bantaran sungai yang berada di Gampong Alue dua tak mampu membendung derasnya luapan air Sungai sehingga jebol.
“Mungkin karena sudah lama dibangun dan debit air cukup tinggi, makanya tanggul tak mampu menahan tekanan air sungai tersebut,” jelas Rara (29) salah seorang warga Alue dua yang rumahnya dipenuhi genangan air keruh.
Persoalan banjir sudah menjadi santapan warga di sekitar sugai dan untuk mengatasi permasalahan tersebut Pemerintah kota Langsa telah bangun tanggul di bantaran sungai.
Namun karena sudah terlalu lama maka tanggul tersebut mulai mengalami kerusakan. Tanggul dibangun hanya tumpukan tanah dan bebatuan makanya mudah terkikis air.
“Tahun ini curah hujan cukup tinggi, tidak seperti tahun yang lalu,” jelas Untung (47) warga Lengkong. Pasca banjir kemarin dianya sibuk dengan aktifitas membersihkan rumah meski air tak kunjung surut.
Tingginya curah hujan dan debit air sungai sehingga membuat satu unit rumah warga di Gampong Jawa baru di dekat bantaran sungai hanyut terbawa air.
Sebelumnya Pemerintah Kota Langsa juga telah mengingatkan kepada warga agar jangan membangun rumah di pinggir sungai.
Amri salah satu warga yang membangun rumah di bantaran sungai, ia membangun rumah tersebut karena tidak memiliki tempat lain, dan tanah yang ada dibantaran sungai tersebut karena tidak ada pemiliknya.
” Mau bagaimana lagi pak, kami tak memiliki tempat yg lain untuk membangun rumah, sedang disini tanah tak bertuan,” keluh Amri (45) yang rumahnya hanyut.
Selain itu Amri dan warga lainnya mengharapkan kepada pemerintah kota Langsa untuk menangani masalah banjir yang tiap tahunnya selalu menghantui. Bukan hanya penanganan yg dilakukan BPBD, namun juga membangun fasilitas yg memadai untuk mencegah dan hal lainnya yg diperlukan agar banjir tak menyambangi Gampong di daerah bantaran sungai.*
Syahrul / Fitri