Mochamad Faizal Shaifullah tertunduk lesu, menutup mukanya sembari terisak dan berlutut usai peluit panjang ditiupkan sang pengadil. Begitu juga pemain lainnya larut dalam kesedihan setelah langkah menuju semifinal Piala AFF U-15 2019 terhenti paska kalah dengan tuan rumah Thailand.
Duel Indonesia U-15 vs Thailand di Chonburi Campus Stadium, Thailand harus menelan pil pahit, setelah tuan rumah berhasil menggagalkan garuda muda Indonesia mempertahan gelar piala AFF.
Timnas Indonesia U-15 harus menerima kekalahan 0-2 dan gagal melaju ke semifinal. Kendati demikian, pelatih garuda muda, Bima Sakti menyebutkan hasil negatif ini bukan akhir dari semua. Tetapi bisa memetik pelajaran atas kekalahan saat kontra Thailand.
Sejak kick off dibunyikan, kedua tim tampak bermain hati-hati. Permainan tempo lambat ditampilan oleh garuda muda Indonesia dan Thailand. Kedua tim mencari celah untuk menusuk ke jantung pertahanan. Namun berkali-kali serangan maut berhasil dipatahkan.
Sejak minat awal Thailand bergerak cepat untuk mendominasi permainan. Tetapi bisa diimbangi oleh Timnas Indonesia U-15. Namun justru Indonesia mampu mengamcam gawang tuan rumah.
Garuda muda Indonesia lebih mendominasi lini tengah. Bola kaki ke kaki cukup apik ditampilan hingga nyaris mencetak gol. Serangan Ferdian dari sisi kanan sebanyak dua kali menimbulkan prahara di pertahanan Thailand, namun tetap mentah dan belum berbuah gol.
Pada menit 22, Valeron berhasil memenangkan duel udara setelah berhasil menyambut umpan lambung dari Marselino. Tetapi bola masih melambung di atas mistar gawang Thailand yang dikawal Kadiej Rungkitwattananukul.
Thailand mencoba bangkit dan meningkatkan tensi serangan. Tekanan yang dilancarkan tim besutan Salvado Garcia. Menit 26 Thailand mendapat hadiah tendangan bebas, namun peluang emas itu kandas setelah dimentahkan oleh gawang I Made Putra Kaicen.
Pengujung babak pertama, Thailand terus menekan garuda muda Indonesia. Sehingga membuat barisan pertahanan anak-anak besutan Bima Sakti harus berjibaku menghalau si kulit bundar. Beruntung setiap peluang berhasil dimentahkan barisan pertahanan garuda muda.
Meskipun Marselino dan Faizal pada menit 39 dan 40 terus melancarkan serangan ke jantung pertahanan Thailand. Tetap gagal mengubah papan skor, hingga turun minum skor kacamata masih bertahan.
Babak kedua Thailand tak mau menjadi bulan-bulanan garuda muda Indonesia. Sejak menit awal babak kedua langsung tancap gas. Gempuran dilancarkan ke pertahanan Indonesia.
Tidak ada perubahan pemain awal babak pertama kedua tim. Thailand terus meningkatkan serangan, tak memberikan kesempata tim besutan Bima Sakti menguasai lini tengah seperti babak pertama.
Dikutip dari goal.com, pada menit ke-47 Thailand mendapatkan peluang emas dua kali, dari Niphitphon, dia melepaskan tembakan keras yang bisa diblok kiper. Beruntung saja bola yang memantul gagal diselesaikan dengan baik oleh Thanawar.
Tekanan hebat yang dilakukan oleh Thailand akhirnya berbuah gol juga. Niphitphon berhasil mengelabuhi bek Indonesia di kotak penalti untuk kemudian melepaskan tembakan keras.
Memasuki satu jam pertandingan, Indonesia masih kesulitan untuk mengembangkan permainan. Masuknya Resa Aditya juga belum membuat serangan membaik.
Sebuah miskomunikasi antara bek dengan kiper di pertahanan Indonesia membuat Niphitphon berhasil mencetak gol kedua untuk Thailand dengan tembakan cungkil di menit ke-70.
Saat Indonesia masih kesulitan mendapatkan peluang, Thailand kembali mendapatkan situasi bagus untuk menambah gol. Kali ini kerjasama satu dua di menit ke-78 membuat Thanawar mendapatkan peluang emas. Beruntung tembakan pemain Thailand itu masih melambung.
Skor 2-0 bertahan hingga selesai kendati Thailand terus menciptakan peluang. Langkah Indonesia di Piala AFF U-15 pun gagal melaju ke final dan gagal mempertahankan gelar juara.
Hasil negatif ini, kata Bima Sakti, bukan akhir dari segalanya. Ia berkeinginan Marselino Ferdian dan kawan-kawan terus bangkit dan bisa memetik pelajaran. Apa lagi pertandingan perebutan ketiga memanti mereka 9 Agustus 2019 mendatang, bakal berhadapan dengan Vietnam U-15, yang disingkirkan Malaysia U-15 di laga semi-final lain.
“Tapi saya rasa ini bukan akhir dari perjalanan kita. Ini awal dari perjalanan kita. Saya tekankan kepada pemain, mereka harus segera bangkit. Jangan meratapi kekalalahan. Jangan ada yang menangis. Mereka telah berjuang maksimal,” kata Bima Sakti dikutip dari goal.com.
katanya, Thailand lawan yang bagus. Mereka terorganisir dengan baik. Satu yang pasti, tim pasti belajar dari kekalahan ini. Anak-anak pasti belajar dari laga ini.
“Kita akan kembali fokus berlatih dan menjadi lebih baik lagi untuk berjuang mendapatkan peringkat tiga,” tambahnya.
Meskipun gagal membawa pulang puala AFF -15 2019 dari Thailand. Bima Sakti meminta kepada anak besutannya untuk tidak berlarut dalam kesedihan. Harus terus bangkit dan terus berlatih dan mengasah kemampuan.
“Saya tekankan kepada pemain, mereka harus segera bangkit. Jangan meratapi kekalalahan. Jangan ada yang nangis. Mereka telah berjuang maksimal,” ucap Bima Sakti dikutip dari bola.com.[]