Presiden Jokowidodo kembali menyasar para milenial untuk dijadikan staf khusus Presiden. Tujuh anak muda yang di tunjuk Presiden Joko Widodo ini nantinya tidak akan bekerja penuh atau full time setiap bulannya, namun meski begitu mereka tetap mendapatkan gaji penuh.
Aturan soal gaji staf khusus ini tercantum dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 144 Tahun 2015 tentang Besaran Hak Keuangan Bagi Staf Khusus Presiden, Staf Khusus Wakil Presiden, Wakil Sekretaris Pribadi Presiden, Asisten dan Pembantu Asisten.
Berdasarkan beleid yang diterbitkan Jokowi pada 2015 lalu itu, gaji Staf Khusus Presiden sebesar Rp 51 juta. Gaji itu merupakan pendapatan keseluruhan dan sudah termasuk dengan gaji pokok, tunjangan kinerja, dan tunjangan pajak penghasilan.
Juru bicara Presiden yang juga staf khusus bidang Komunikasi Fadjroel Rachman membenarkan bahwa staf khusus dari kalangan milenial digaji berdasarkan Perpres 144/2015.
“Ya, kan mereka bekerja 1×24 jam,” kata Fadjroel di Istana Kepresidenan, Jakarta, Sabtu (23/11/2019).
Ketujuh orang staf Khusus Presiden Jokowi pun di kenalkan kepada publik pada sebuah acara perkenalan yang berlangsung dengan santai di veranda Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Kamis (21/11/2019) sore lalu. Ketujuh staf khusus baru yang diperkenalkan Presiden Jokowi merupakan anak-anak muda berusia antara 23-36 tahun atau generasi milenial.
Mereka bisa memberi masukan kapan saja kepada Jokowi. “Setiap stafsus itu boleh berikan masukan kepada Presiden 1×24 jam. Tapi tidak harus ketemu dengan Presiden, jadi kan enggak setengah-setengah. Kami bekerja 1×24 jam,” tegas Fadjroel.
Adapun, ketujuh stafsus dari kalangan milenial itu yakni Putri Indahsari Tanjung (CEO dan Founder Creativepreneur), Adamas Belva Syah Devara (Pendiri Ruang Guru) dan Ayu Kartika Dewi (Perumus Gerakan Sabang Merauke). Kemudian, Angkie Yudistia (Pendiri Thisable Enterprise, difabel tuna rungu), Gracia Billy Yosaphat Membrasar (CEO Kitong Bisa, peraih beasiswa kuliah di Oxford) dan Aminuddin Ma’ruf – (Mantan Ketua Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia). Selain itu, Andri Taufan Garuda Putra (Pendiri Lembaga Keuangan Amartha).
Presiden Jokowi sudah memperkenalkan mereka di teras Istana Merdeka, pada Kamis (21/11/2019).
Presiden Jokowi meyakini ketujuh anak muda yang ditunjuknya sebagai staf khusus bisa menjadi teman diskusi untuk memberikan gagasan-gagasan segar dan inovatif. Namun, Jokowi menyebut para staf khusus milenial ini tidak perlu bekerja penuh waktu (full time) di Istana. Jokowi paham, kebanyakan mereka adalah para pengusaha muda yang kini masih memimpin perusahaannya masing-masing. Selain itu, ada juga yang masih berniat melanjutkan kuliah.
“Tidak full time, (karena) Beliau-beliau sudah memiliki kegiatan dan pekerjaan,” kata Jokowi.
Oleh karena itu, Jokowi tak mempermasalahkan jika mereka tak datang dan berkantor di Istana setiap hari. Menurut dia, pertemuan bisa dilakukan dalam skala mingguan.
Selain itu, ketujuh staf khusus ini juga tak dibagi dalam pembidangan tertentu.Jokowi beralasan, dia ingin agar ketujuh stafsus milenial bekerja sama, sehingga tak membatasi mereka dengan bidang-bidang tertentu.***