Samsul Bahri alias Tiyong dipercayakan oleh peserta Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Nanggroe Aceh (PNA) untuk menakhodai partai itu periode 2019-2024.
KLB PNA yang digelar di Bireuen, pada Sabtu (14/9/2019) telah melahirkan keputusan yakni menyerahkan tampuk pemimpin kepada Tiyong. Namun, pengurus harian akan dibentuk oleh tim formatur.
Tiyong yang merupakan mantan ketua DPW PNA Bireuen dan ketua harian DPP PNA dinilai sosok yang tepat untuk memimpin partai itu pasca ketua umum sebelumnya yakni Irwandi Yusuf divonis bersalah dalam kasus korupsi dana otonomi khusus.
Irwandi kini sedang menjalani hukuman delapan tahun penjara.
KLB PNA 2019 dihadari seribuan kader dan pengurus dari 21 kabupaten/kota. KLB dianggap menjadi langkah tepat menyelamatkan partai dari kisruh konflik internal.
Sebagainana diketahui, konflik internal mendera PNA pasca Irwandi masuk penjara. Bahkan, dari balik jeruji besi, Irwandi menyempatkan mengeluarkan surat pemecatan Samsul Bahri dari ketua harian dan menyerahkan posisi itu kepada istrinya, Darwati A Agani.
Tidak hanya itu, Irwandi juga mencopot jabatan sekretaris jenderal dari Miswa Fuadi dan menunjukkan Muharram sebagai gantinya.
Sehari sebelum kongres, Irwandi kembali mencopot Tarmizi dan Fahlevi dari jabatan wakil ketua.
Miswar Fuadi salah seorang tim formatur mengatakan KLB digelar untuk memastikan partai itu tetap hidup.
Miswar mengatakan, ini adalah momentum kader dan pengurus PNA bersatu kembali membangun partai.
Samsul Bahri juga menyampaikan kepada kader PNA untuk menangglkan perbedaan pandangan. Inilah saatnya PNA bangkit dan membangun daerah.
PNA didirikan pada 2012 oleh Irwandi Yusuf bersama beberapa mantan Gerakan Aceh Merdeka.